Sabtu, 15 Agustus 2015

Toleransi Dalam Agama

Toleransi dalam islam diilhami dari ayat "lakum diinukum waliyyadiin" (untukmu agamamu dan untukku agamaku)

Prinsip pemikiran awal toleransi adalah Agama dan dasarnya agama itu Aqidah. Bila berkaitan dengan Aqidah maka inilah toleransi pada agama lain.

"Barang siapa yg menyakiti kafir dzimmi maka aku berperkara dengannya, dan barangsiapa berperkara denganku, maka aku akan meperkarakannya pada hari Kiamat." (HR. as-Suyuti, aljamil ash-Shagir)

Toleransi yg dijalani Rosul Saw, dilakukan dgn menjenguk tetangga nonmuslim yg sakit (HR. Bukhori no.2363 & Muslim no.2244). Toleransi di masa Rosul, membiarkan umat nonmuslim beribadah dan tidak memaksa mereka utk memeluk islam. Rosul Saw jg bermuamalah (bisnis) dengan nonmuslim. (Syarh Nawawi utk Shahih Muslim, 10/218).

Hal ini menunjukan toleransi (tasamuh) dalam islam sangat dijunjung tinggi. Toleransi yg menjunjung keadilan bagi siapa sj. (QS. Al-Mumtahanah: 8)

Jadi, kita tidak dilarang utk berbuat baik, menyambhng silaturahim, membalas kebaikan, berbuat adil, selama mereka tidak memerangi atau mengusir kita karena agama dari negeri kita.

🍃kalo islam toleransi nya tinggi kenapa gak boleh ngucapin "selamat natal"?

Konsep "toleransi" yg ditawarkan oleh kalangan orientalis yg bekerjasama dgn musuh islam, adalah konsep liberalisasi agama. Ketika mrk katakan "semua agama itu sama karena semua agama itu agama samawi".

Dulu para pemuka quraisy, juga pernah lakukan itu kepada Rosul Saw, "Wahai Muhammad, bagaimana jika kami beribadah pada Tuhanmu dan kalian (muslim) jg beribadah pada Tuhan kami. Kita bertoleransi dalam segala permasalahan agama kita. Apabila ada sebagian dari ajaran agamamu lebih baik (menurut kami) dari tuntunan agama kami. Sebaliknya apabila ada dari ajaran kami yg lebih baik tuntunan agamamu, engkau juga harus mengamalkannya." (tafsir al-Qurtubi 20:225, Darul Kutub al-Mishriyyah,1986)

Atas toleransi yg kebablasan inilah, Alloh turunkan ayat al-Kafirun 1-6 sebagai jawaban atas penawaran pemuka quraisy itu.

Toleransi yg dimaksudkan oleh Islam adalah Biarkan nonmuslim beribadah (termasuk merayakan hari besarnya) tanpa kita usik sedikitpun apalagi memaksa masuk dalam islam. Namun tinggalkan segala kegiatan agamanya, karena menurut syariat islam segala praktek ibadah mereka adalah bentuk kekufuran.

Analogi yg logis akan toleransi ini. Begini, jika kita bersama kawan jalan2 lalu ternyata sama2 ingin pergi ke toilet. Apakah saat di toilet kita harus masuk juga dalam satu toilet? Atau kita tunggu kawan kita buang hajatnya sampai selesai di dalam toilet? Tentunya tidak mungkin kita paksa kawan agar kita dibolehkan buang hajat bareng dgn kawan kita.. 😃

Dari 'Umar bin al-Khaththab r.a., ia berkata "Janganlah kalian masuk (mendekati) pada gereja-gereja mereka saat perayaan mereka karena saat itu sedang turun murka Alloh." (HR. Al-Baihaqi)

copaste by www.AinuRofik.com

Hukum Percaya Adanya Setan & Jin


بسم الله الر حمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا..

ﻭ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ؛ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ ، ﻳﺤﻴﻰ ﻭ ﻳﻤﻴﺖ ﻭ ﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﺊ ﻗﺪﻳﺮ ﻭ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻤﺮﺟﻊ ﻭ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ .. 

ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﺑﻠﻎ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭ ﺃﺩﻯ ﺍﻷﻣﺎﻧﺔ ، ﻭ ﻧﺼﺢ ﺍﻷﻣﺔ ﻭ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﻐﻤﺔ ، ﻭ ﺟﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺭﺑﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺗﺎﻩ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ .. 

أما بعد...

Ikhwany fillah... Rohimany wa RohimakumuLlah...

Allah azza wa jalla berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". (QS. Adz Dzariyat : 56)

Rasulullah ص bersabda,

ﺧﻠﻘﺖ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻣﻦ ﻧﻮﺭ ﻭ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﺠﺎﻥ ﻣﻦ ﻣﺎﺭﺝ ﻣﻦ ﻧﺎﺭ ﻭ ﺧﻠﻖ ﺁﺩﻡ ﻣﻤﺎ ﻭ ﺻﻒ ﻟﻜﻢ ( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )

"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala, dan Adam diciptakan dari apa yang kalian sifati (tanah)". (HR. Muslim)

Dari dua dalil di atas, kita sebagai orang yang beriman WAJIB hukumnya untuk mengimani bahwa selain manusia, Allah juga telah menciptakan makhluk yang bernama JIN.

Tidak boleh kita alergi serta anti dengan beranggapan bahwa jin dan dunianya itu hanyalah cerita fiktif yang tak bisa dicerna akal sehat.

Sebaliknya kita juga tidak dibenarkan terlalu paranoid dengan permasalahan jin ini, sehingga kita malah terjebak dengan tipuan-tipuan serta makar mereka yang ingin menyeret kita kepada kesyirikan.

Apa Perbedaan Jin, Setan dan Iblis

Ikhwany fillah... Rohimany wa RohimakumuLlah...

💥1. Jin

Makhluk ini dinamakan jin, karena memiliki sifat ijtinan ( ﺍﺟﺘﻨﺎﻥ ), yang artinya tersembunyi dan tidak kelihatan.

Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu, disebut janin (kata janin dan jin memiliki kata dasar yang sama yakni jann) karena ia tidak dapat dilihat dengan mata.

Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut dengan majnun (dari kata jann juga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.

Jin memiliki kesamaan dengan manusia dalam dua hal :

✅a. Jin memiliki akal dan nafsu, sebagaimana manusia juga memiliki akal dan nafsu,

✅b. Jin mendapatkan beban perintah dan larangan syariat (taklif), sebagaimana manusia juga mendapatkan beban perintah dan larangan syariat.

Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst.

Sedangkan perbedaan jin dengan manusia yang paling mendasar adalah dari asal penciptaan dan kemampuan bisa kelihatan dan tidak.

➿➿➿➿➿➿
💥2. Setan

Setan dalam bahasa Arab berasal dari kata "syathona" yang berarti "ba'uda" (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran).

Kemudian kata syaithan ini digunakan untuk setiap makhluk berakal yang durhaka dan membangkang (kullu 'aat wa mutamarrid).

Pada awalnya istilah setan (syaitan) ini diberikan kepada salah satu golongan jin (Iblis) yang beribadah kepada Allah dan tinggal bersama dengan malaikat di dalam surga.

Akan tetapi ketika mereka menolak untuk sujud kepada Adam karena membangkang kepada perintah Allah, maka dia diusir dari surga dan sejak itu ia menjadi makhluk yang terkutuk sampai hari kiamat kelak.

Tidak semua jin adalah Setan (syaitan), karena jin juga ada yang shaleh dan ada yang mukmin.

Jadi setan hanyalah ditujukan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst).

Demikian juga tidak semua setan adalah jin, karena dalam surat an-Nass ditegaskan, bahwa setan juga ada dari golongan manusia.

Allah ﷻ berfirman, setelah menjelaskan sifat-sifat setan,

ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻨَّﺔِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱ

“(setan yang membisikkan itu) dari golongan jin dan manusia”. (QS. An-Nass: 6).

Setiap manusia yang membangkang, durhaka dan selalu menjauhkan manusia lainnya dari petunjuk Allah, mereka dinamakan syaithan.

Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, ia berkata, Aku datang kepada Nabi ص dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan beliau mengatakan, “Wahai Abu Dzar! Apakah kamu sudah shalat?”

Aku jawab, “Belum”.

Beliau mengatakan, “Bangkit dan shalatlah”.

Aku pun bangkit dan shalat, lalu aku duduk. Beliau berkata, “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin”.

Abu Dzar berkata, “Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?”

Beliau menjawab : “Ya”.

Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini : “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/172)

💥3. Iblis

Adapun Iblis berasal dari kata "al-balas" yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan sedikitpun (man la khaira 'indah), atau dari kata "ablasa" yang berarti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara).

Disebut iblis (putus asa) karena mereka merasa putus asa dengan rahmat Allah, juga disebut iblis lantaran mereka tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun.

Iblis adalah termasuk ke dalam golongan jin dan iblis juga memiliki keturunan.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat : 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim". (QS. Al-Kahf : 50)

Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst.

💥 Karakteristik Jin di Dalam Al Quran 📚

Ikhwany fillah... Arsyadany wa ArsyadakumuLlah...

1⃣ Golongan Jin juga diperintahkan untuk beribadah kepada Allah, di antara mereka ada yang shalih dan juga kafir. (QS. Adz Dzariyat : 56 ; QS. Al Jin : 11-14)

2⃣ Jin juga makan dan minum
“Tulang dan kotoran binatang itu merupakan makanan jin”. (HR Bukhari).

3⃣ Jin berketurunan. (QS. Al-Kahfi : 50).

4⃣ Jin mengalami kematian (QS. Ar-Rahman : 26-28), kecuali Iblis dan juga syetan-syetan asli keturunan Iblis (menurut pendapat sebagian ulama) yang memang telah diberi masa tangguh untuk hidup sampai Hari Kiamat (QS. Al-A’raf : 14-15).

5⃣ Jin diberi kemampuan-kemampuan tertentu yang tidak diberikan kepada manusia, seperti :

✅a. Kecepatan bergerak dan berpindah tempat (QS An Naml : 39-40),

✅b. Terbang menembus langit untuk mencuri berita ghaib (QS. Al-Jinn : 8-9),

✅c. Kemampuan untuk berubah bentuk menyerupai manusia dan binatang, 
khususnya ular, kalajengking, dan anjing (lihat sebab turunnya QS Al-Anfal : 48, juga hadits Bukhari yang mengisahkan jin yang datang untuk mencuri harta zakat dan shadaqah yang ditunggui oleh Abu Hurairah),

✅d. Kemampuan luar biasa untuk membuat bangunan-bangunan besar dan hebat, menyelam ke dasar lautan yang paling dalam dan sebagainya (QS. Saba’ : 13, QS. Shaad : 35-38),

✅e. Setan mampu mempengaruhi manusia untuk berbuat jahat, membuat imajinasi sesat, membuat marah, lupa, cemburu yang berlebihan, 

✅f. Masuk dan merasuki diri manusia (QS. Al-Baqarah : 275, QS. An-Naas : 4-6)

✅g. Mampu mempengaruhi mimpi manusia

✅h. Tidak terlihat oleh manusia, namun bisa melihat manusia (QS. Al A'raf : 27)

Terakhir...

💥 Ringkasan Ciri-Ciri Jin dalam Al Quran & Hadits 📚

Ikhwany fillah... Arsyadany wa ArsyadakumuLlah...

1⃣ Memiliki kepala yang bertanduk,

2⃣ Memiliki akal, hati, mata, telinga dan tangan,

3⃣ Bisa bersuara dan membantah atau berdebat,

4⃣ Mereka juga bisa tertawa,

5⃣ Membutuhkan makan & minum, serta buang air kecil,

6⃣ Memiliki pasukan,

7⃣ Membutuhkan tempat tinggal, di antara tempat tinggalnya adalah pasar, tempat-tempat buang hajat, di lubang-lubang dan belahan-belahan tanah, di padang pasir, lembah, lorong, dan tempat-tempat yang ditinggalkan oleh penghuninya.

اللهم صلى على نبينا محمد و على آله و اصحابه و سلم...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

اخير الدعو انا، ان الحمد لله رب العلمين

Team Asaatidz AHQ
copaste by www.AinuRofik.com